Kitab Fathul Ijar menyajikan pandangan yang mendalam tentang masalah bersenggama, menggali aspek-aspek hukum dan etika yang terkait dengan aktivitas ini.
Dalam konteks bersenggama, Fathul Ijar menekankan pentingnya menjaga adab dan etika Islam.
Hal ini termasuk memastikan bahwa hubungan intim antara suami istri terjadi dalam batas-batas yang ditetapkan oleh syariat Islam.
Salah satu hal yang ditekankan adalah kebersihan dan menjaga privasi dalam hubungan suami istri.
Kitab ini memberikan pedoman tentang tata cara bersenggama yang layak di mata agama, mulai dari persiapan hingga tindakan setelahnya.
Selain itu, Fathul Ijar juga membahas masalah hak dan kewajiban antara suami dan istri dalam konteks hubungan intim.
Suami memiliki tanggung jawab untuk memastikan kepuasan istri dan sebaliknya, istri juga memiliki hak yang sama untuk memperoleh kepuasan dalam hubungan tersebut.
Dalam Islam, bersenggama bukanlah sekadar pemenuhan nafsu semata, tetapi juga merupakan sarana untuk mempererat ikatan antara suami istri serta memperoleh ridha Allah SWT.
Namun demikian, Fathul Ijar juga menegaskan bahwa bersenggama haruslah dilakukan dengan penuh rasa hormat dan kasih sayang antara suami istri.
Tidak boleh ada unsur paksaan atau kekerasan dalam hubungan intim, karena hal tersebut bertentangan dengan ajaran Islam yang menekankan perlunya saling menghormati dan menghargai satu sama lain.
Dalam kesimpulannya, Fathul Ijar mengajarkan bahwa bersenggama dalam Islam bukanlah sekadar tindakan fisik semata, tetapi juga merupakan ibadah yang dilakukan dengan memperhatikan adab dan etika yang ditetapkan oleh agama.
Dengan mematuhi pedoman yang diajarkan dalam kitab ini, diharapkan hubungan suami istri dapat menjadi lebih harmonis dan berkah di hadapan Allah SWT.
